RESUME BUKU KOMUNIKASI ORGANISASI DR. ARNI MUHAMAD


RESUME BUKU KOMUNIKASI ORGANISASI DR. ARNI MUHAMAD 



BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama yang lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada.. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Misalanya bila dalam suatu sekolah kepala sekolh tidak memberikan informasi kepada guru-guru dan murid kapan sekolah dimulai dan kapan libur semster, akan mengakibatkan guru tidak datang mengajar dan murid tidak belajar. Oleh karena itu komunikasi sangat penting bagi para pemimpin dan para komunikator suatu organisasi. Untuk itu kita perlu memahami konsep-konsep dasar komunikasi seperti definisi komunikasi, model komunikasi, kompunen dasar komunikasi dan prinsip-prinsip komunikasi.
A.    DEFINISI KOMUNIKASI
Ada beberapa definisi komunikasi yaitu:
1.      Definisi Hovlan, janis dan kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) ahli sosiologi Amerika mengatakan komunikasi adalah suatu proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Dalam hal ini komunikasi dianggap sebagai suatu proses, bukansebagai suatu hal.
2.      Definisi Forsdale (1981) ahli komunikasi dan pendidikan, Komunikasi adalah suatu proses signal menurtut aturan tertentu, sehingga dengan cara lain suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya.
3.      Definisi Brent D. Ruben
Bent D. Ruben (1988) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komperhensif sebagai berikut: Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
4.      Definisi Wiliam J. Seller (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirim, diterima, dan diberi arti.
5.      Definisi yang dipakai dalam Buku Ini
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbalantara si pengirim denan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Si pengirim berupa seorang individu, kelompok, atau organisasi. Si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala bagian, pemimpin, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.
B.     MODEL KOMUNIKASI
Yang dimaksud dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu kompunen komunikasi dengan kompunen lainnya.
1.      Model Laswell
Salah satu model komunikasi yang tertua dikemukakan oleh Harold Laswell, dia mnggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu who(siapa), say what (mengatakan apa), ini which medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa. Dan dengan what effect atau apa efeknya.
2.      Model Shannon
Model Claude Shannom lebih terkenal Shannon Wever. Model ini berbeda dengan model Laswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen sebagai berikut:
a.       Sumber Informasi (information Source)
b.      Transmitter
c.       Penyandian (Encoding) Pesan
d.      Penerimaan dan Deeoding
e.       Tujuan (Destination)
f.        Sumber Gangguan (Noise)
3.      Model Scraumn
Wilbur Scraumn memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan diterima oleh sipenerima sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh sipengirim pesan.
4.      Model Berlo
Modelnya hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah, dan hanya terdiri dari empat kompunen yaitu sumber pesan, saluran dan penerimaan atau receiver. Akan tetapi pada masing-masing kompunen tersebut ada sejumlah faktor kontrol. Faktor keterampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem sosial dari sumber atau orang yang mengirim pesan merupakan faktor penting dalam menentukan isi pesan, perlakuan atau treatment dan penyediaan pesan. Faktor-faktor ini juga berpengaruh kepada penerima pesan dalam menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat digunakan dalam komunikasi adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan alat peraba.
5.      Model Seiler
Wiliam J. Seiler memberikan model komunikasi dua arah dan bersifat universal. Menurutnya seiler source atau pengiriman pesan mempunyai empat peranan yaitu menentukan arti apa yang akan dikomunikasikan, menyandikan arti ke dalam suatu pesan, mengirimkan pesan dn mengamati dan bereaksi terhadap respons dari penerima pesan.
6.      Model yang Digunakan Penulis
Ada banyak model komunikasi yang di sajikan namun penulis lebih cenderung menggambarkan komunikasi itu merupakan suatu proses yang dua arah sesuai definisi yang telah dikemukakan di atas. Kompunen utama dari komunikasi adalah pengirim pesan, penerima pesan, pesan, saluran dan balikan.

C.     KOMPUNEN DASAR KOMUNIKASI
a.       Pengiriman pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
b.      Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini berupa verbal maupun nonverbal.
c.       Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan penerima.
d.      Penerima pesan adalah menganalisis dan menginterpretasi isi pesan yang diterimanya.
e.       Balikan adalah respons terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si penerima pesan.
D.    PRINSIP KOMUNIKASI
a.       Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah.
b.      Komunikasi adalah suatu sistem artinya komunikasi terdapat dari beberapa kompunen dan masing-masing kompunen tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari masing kompunen berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi.
c.       Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Interaksi adalah saling berkomunikasi, misalnya seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan itu.begitu selanjutnya berlangsung secara teratur ibarat orang yang melempar bola. Seorang melemparkan yang lain menangkap kemudian yang menangkap melempar kemali kepada si pelempar pertama. Dari hal diatas dapat dikatakan komunikasi juga bersifat transaksi.
d.      Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pemimpinan bermaksud mengadakan rapat dengan kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebut mengirimkan pesan yang berisi undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan komunikasi yang di sengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak disengaja dikirimkan atau dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya. Misal seorang memakai warna pakaianagak terang yang tidak mempunyai maksud untuk mengirim pesan tertentu kadang-kadang diterima secara tidak disengaja sebagai pesan oleh orang lain karena tanpa disadari orang melihat warna pakaian tersebut.

BAB 2
KONSEP-KONSEP DASAR ORGANISASI

            Komunikasi terjadi pada suatu lingkungan tertentu yang mempunyai struktur, karakteristik, serta fungsi tertentu, yang mungkin berpengaruh kepada proses komunikasi. Tanpa pengetahuan dasar organisasi sukar untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi dalam organisasi, termasuk proses komunikasi dalan organisasi. Konsep- konsep dasar dan proses komunikasi organisasi sebagai berikut.
A.    PENGERTIAN ORGANISASI
Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui herarki otoritas dan tanggung jawab. Schein mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas alam organisasi tersebut. Menurut Kochler organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Dan menurut Wright bahwa Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari ketiga pendapat tersebut ada 3 hal yang sama yaitu: organisasi merupakan suatu sistem mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Pertama, adalah dikatakan sistem karena terdiri dari bagian-bagian dan saling berhubungan satu sama lain. Setiap organisasi memerlukan koordinasi agar masing-masing bagian dari organisasi bekerja dengan semestinya dan tidak mengganggu lainya. Kedua, bahwa organisasi mempunyai tujuan artinya tiap organisasi mempunyai aktivitasnya masing-masing sesuai dengan jenis organisasinya dalam mencapai tujuan yang diinginkan organisasi tersebut. Ketiga, suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya.
B.     ELEMEN ORGANISASI
Organisasi sangat bervariasi ada yang sangat sederhana dan ada pula yang kompleks. Model yang dapat membantu kita memahami organisasi
1.      Struktur Sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur sosial dipisahkan menjadi dua komponen yaitu Struktur normatif dan struktur tingkah laku. Struktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diterapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan tingkah laku. Norma adalah aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengajar tujuan. Peranan diharapkan dapat digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku karyawan sesuai dengan posisinya. Komponen tingkah laku komponen ini berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan bukan pada resep bertingkah laku.
2.      Partisipan adalah individu-individu yang memberi kontribusi kepada organisasi.
3.      Tujuan adalah titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. tujuan dibatasi sebagai konsepsi akhir yang diinginkan, atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
4.      Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan.
5.      Lingkungan bahwa setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi tersebut harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semua tergantung kepada lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup.

C.     KARAKTERISTIK ORGANISASI
1.      Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan siri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut.
2.      Memerlukan Informasi
Semua organisasi organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Untuk mendapatkan informasi adalah melalui proses komunikasi tanpa komunikasi tidak mungkin kita tidak mendapat informasi.
3.      Mempunyai Tujuan
Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organiasi harus mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Dan setiap Organisasi mempunyai tujuan yang bervariasi misalnya organisasi pendidikan adalah utuk mendidik anak-anak atau pemuda agar menjadi manusia seutuhnya.
4.      Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hirearki hubungan dalam organisasi.

D.    FUNGSI ORGANISASI
1.      Memenuhi kebutuhan pokok
Setiap organiasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi Misalnya organisasi cenderung memerlukan gedung sebagai tempat beroperasi organisasi; uang atau modal untuk biaya pekerja dan bahan mentah atau fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan; format-format dan tempat penyimpanan; petunjk-petunjuk dan materi tertulis yang berkenaan dengan aturan-aturan dan undang-undan dalam organisasi.
2.      Mengembangkan tugas dan tanggung jawab
Organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun standar masyarakat dimana organisasi berada. Standar ini memberikan organisasi satu set tanggung jawab yang harus dilakukan oleh anggota organisasi, baik itu ada hubungannya dengann produk yang mereka buat maupun tidak. Misalnya kalau organisasi itu berupa suatu pabrik maka ada undang-undang jangan membuat polusi udara atau polusi lingkungan. Ini berarti organisasi mempunyai tanggung jawab dan tugas dalam mengatasi polusi yang ditimbulkan.
3.      Memproduksi Barang atau Orang
Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau barang sesuai jenis organisasinya. Misalnya organisasi pendidikan guru produksinya adalah calon-calon guru. Kemudian organisasi harus memproduksi hasil organisasinya dalam waktu yang cepat, mudah dan biaya yang seminimal mungkin. Maka prlu efektivitas proses produksi dari ketepatan informasi atau komunikasi antar bagian anggota organisasi.

E.     TEORI ORGANISASI

1.      Teori Klasik
Teori klasik atau struktural berasal dari dua teori. Pertama, teori saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W. Taylor 1911 yang menekankan pada pembagian pekerjaan untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biaya yang seefisien mungkin. Sejalan dengan prnsip Tylor ini Henry Fayol mengembangan teori yang agak lebih luas yang menekankan kepada sepesialisasi pekerjaan, otoritas, kontrol dan pendelegasian tanggung jawab. Kedua dari teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber yang menekankan pada pentingnya bentuk struktur hireaeki yang efektif bagi organisasi.
a.       Anggapan Dasa Teori Klasik
1)      Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
2)      Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan partisipannya.
3)      Pekerjaan organisasi palinkg efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan pribadi terhalang olh norma-norma rasionalitas.
4)      Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performa individu.
5)      Koordinasi dan kontrol paling baik melalui praktik otoritas dan aturan-aturan yang tidak bersifat pribadi.
6)      Struktur dapat dirancang secara sitematis dan dapat dilaksanakan.
7)      Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat, dan dapat diselesaikan melalui perancangan dan pengorganisasian kembali.
b.      Unsur Kunci Tori Klasik
Pertama,  pembagian kerja yaitu bagaimana organisasi membagi pekerjaan pada tenaga kerja menurut jenis pekerjaan maupun jumlah tanggung jawabtiap orang.
Kedua, Hireaeki proses fungsional bahwa setiap organisasi terdapat adanya tingatan-tingkatan karyawan/ pekerjaan menurut fungsinya atau pekerjaan khusus dalam organisasi.
Ketiga, Struktur yang merupakan jaringan hubungan dan peranan dalam organisasi atau terdapat garis komando yang jelas antar kewenangan pekerja misalnya perintah atasan kepada bawahan.
Keempat, pengawasan bahwa pengawasan dilakukan untuk mempengaruh bentuk organisasi. Misalnya bila kebanyakan pemimpin melakukan pengawasan sedikit dalam suatu organisasi, maka struktur organisasinya tinggi. Apabila pengawasan yang dilakukan besar maka bentuk keseluruhan organisasi mendatar. Organisasi yang tinggi strukturnya menghendaki banyak saluran dalam melakukan pengawasan, sedangkan pada yang mendatar saluran komunikasi dalam pengawasan yang tidak banyak
2.      Teori Hubungan Manusia
Manusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa peranan yang akan dilakukan dan bagaiman melakukannya. Tanpa manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena faktor manusia dalam organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak diabaikan seperti halnya dengan teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya, sehingga dapat meningkatkan produksi organisasi.
3.      Teori Sistem Sosial
Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuann organisasi.
a.       Organisasi sebagai suatu sistem sosial
Pendekatan sistem sosial terhadap tingkah laku organisasi adalah suatu perspektif yang komprehensif multidimensional, dan disriptif mengenai organisasi.
b.      Teori sistem umum organisasi
Teori ini mengatakan bahwa organisasi sebagai suatu set bagian-bagian yang kompleks yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan. Beberapa komponen kunci yang membangun organisasi adalah individu yang menjadi anggota organisasi, struktur dan kelompok fungsional, teknologi dan perlengkapan organisasi.
c.       Keterbukaan relatif dari sistem
Keterbukaan sistem menunjukkan pada tingkat mana organisasi mau mendengarkan lingkungannya. Tiap sistem dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungannya.
d.      Menekankan kepada itegrasi fungsi
Teori ini lebih komperhensif dari teori klasik dan kurang bersifat menghukum anggota organisasi. ada empat implikasi teori ini yaitu 1) Interdependence atau saling ketergantungan kepada yang lain, 2) Keterbukaan dalam arti memahami lingkungan karena lingkungan dapat menghambat berjalannya organisasi, 3) bentuk analisis yang sangat kecil dan sangat besar untuk memahami organisasi menginterpretasikan dalam sistem dan saling berhubungan organisasi dengan lingkungan, 4) Penyesuaian dan pembaruan organisasi.
4.      Teori Politik
Ahli-ahli teori politik melihat kekuasaan (power), konflik dan distribusi dari sumber-sumber yang langka sebagai pokok permasalahan pada organisasi. Dengan kata-kata lain mereka memandang organisasi sebagai arena politik yang hidup, yang berisi suatu variasi kompleks dari kepentingan individu dan kelompok.
a.       Organisasi sebagai persatuan
Karena organisasi adalah persatuan maka tidak dapat ditolak organisasi mempunyai banyak kemungkinan, konflik tujuan-tujuan, yang berubah sebagai keseimbangan kekuatan dalam perubahan organisasi.
b.      Kekuasaan dan Pembuatan Kekuasaan
Dalam penganalisisan kekuasaan, ahli-ahli teori oganisasi klasik telah menunjuk otoritas tertentu, yang mensahkan, yang mempunyai hak istimewa secara formal dalam pembuatan keputusan yang mengikat yang lain. Pimpinan membuat keputusan yang mesti diterima oleh bawahannya.
c.       Konflik dalam organisasi
Pandangan ahli teori klasik menekankankan pada kontrol sosial dan norma-norma rasional. Konflik adalah masalah yang mengganggu dalam penyelesaian tujan-tujuan organisasi. Suatu fungsi pokok dari otoritas adalah menyelesaikan. Jika dua orang tidak dapat menyelesaikan konflik diantara mereka maka atasannya akan menyelesaikannya.
d.      Ekologi Penduduk Suatu Perspektif Makro
Teori politik di samping dapat di gunakan untuk lingkungan intrnasioanl organisasi juga dapat di gunakan dalam hubungan di anatar organisasi-organisasi. Jika kita mengubah tingkat analisis organisasi dapat di pandang sebagai factor politik yang berkompetisi dalam suatu lingkungan sumber yang langka. Model ekologi penduduk (pfeffer dan salancik, 1978) menggunakan konsep seleksi alam terhadap organisasi. Konsep ini memandang organisasi sebagai sejenis makhluk hidup yang berkembang dan berubah relatif lambat.
5.      Teori Simbolis
Pendekatan simbolis sering dapat di gunakan pada organisasi yang tujuannya tidak jelas dan teknologinya tidak pasti. Pendekatan simbolis melihat kesibukan kehidupan organisasi sebagai sesuatu yang tidak tetap. Bentuk pandangan simbolis adalah paying konseptual ide-ide dari berbagai disiplin. Pandangan simbolik berpusat pada konsep-konsep arti, keyakinan dan agama. Simbol dan aktivitas simbolis memberikan arti pada tempat kerja dan memberikan keuntungan bagi seseorang. Kedua buku tersebut didasarkan kepada asumsi dan ide pandangan teori simbolik.
1.      Konsep Simbolik
2.      Mitos
3.      Cerita dan Dongeng
4.      Acara Keagamaan dan Upacara
5.      Metafora, Humor dan Permainan

BAB 3
PERSEPSI DAN KONSEP DASAR KOMUNIKASI ORGANISASI

A.   PERSEPSI MENGENAI KOMUNIKASI ORGANISASI
1.      Persepsi Redding dan Sanborn
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
2.      Persepsi Katz dan Kahn
Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.
3.      Persepsi Zelko dan Dance
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu system yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dam komunikasi eksternal.
4.      Persepsi Thayer
Thayer menggunakan pendekatan secara umum dalam memandang komunikasi organisasi. Dai mengatakan komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan melayani komuniaksi organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara.
5.      Persepsi Greenbaunm
Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas
Para ahli belum mempunyai persepsi yang sama mengenai komunikasi organisasi. Sehingga dapat disimpulakan bahwa:
a.       Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
b.      Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
c.       Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan / skilnya.

B.      DEFINISI DAN KONSEP KUNCI DARI KOMUNIKASI ORGANISASI
Goldhaber mendefinisikan komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti / yang berubah-ubah. Definisi tersebut mengandung 7 konsep kunci, yaitu : proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan ketidakpastian.
Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu :
1.      Proses
Suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukat informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2.      Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3.      Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini seamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
4.      Saling Tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu system terbuka. Bila suatu bagian organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh system organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5.      Hubungan
Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia.
6.      Lingkungan
Yaitu semua totalitas secara fisik dan factor social yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu system. Lingkungan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan internal dan eksternal.
7.      Ketidakpastian
Adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
C.      PENDEKATAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Terdapat 3 pendekatan yang digunakan dalam suatu organisasi, yaitu:
1.      Pendekatan makro: organisasi dipandang sebagai suatu struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi ini organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti memproses informasi dari lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan integrasi dan menentukan tujuan organisasi.
2.      Pendekatan mikro: memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan subunit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok, dll.
3.      Pendekatan individual: berpusat kepada tingkah laku komunikasi individual dalam organisasi.komunikasi individual memiliki beberapa bentuk, yaitu: berbicara dalam kelompok kerja, mengunjungi dan berinteraksi dalam rapat, menulis dan mengonsep surat, memperdebatkan suatu usulan dan sebagainya.
BAB 4
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

A.   IKLIM ORGANISASI
Bermacam definisi dikemukakan dalam literature mengenai iklim organisasi di antaranya seperti apa yang dikemukakan oleh Tagiuri (1968) yang mengatakan iklim organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan. Payne dan Pugh (1976) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota dimensi iklim organisasi sebagai beirkut: rasa tanggung jawab, standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan, ganjaran atau reward, rasa persaudaraan, semanggat tim. Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas kelihatan bahwa para ahli belum sepakat tentang konsep iklim organisasi ini, tetapi walaupun demikian sudah ada kesepakatan umum mengenai atributnya tetapi juga ada hal-hal penting yang tidak disepakati mereka.
B.   IKLIM KOMUNIKASI
Ada hubungan yang sirkuler antara iklim organisasi dengan iklim komunikasi. Tingkah laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan iklim, diantaranya iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi berikngkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan angggota yang lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan.
Penelitian yang di lakukan oleh Redding menunjukan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness. Dan selanjutnya Denis (1975) mengemukakan iklim komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi tehadap pesan dan hubungan pesandengan kejadian yang terjadi didalam organisasi. Hal yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi yaitu
1.      Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi.
2.      Persepsi mengenai tersediannya informasi bagi anggota organisasi.
3.      Persepsi mengenai organisasi itu sendiri.

C.  KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Kepuasan dengan komunikasi muncul dari kombinasi faktor-faktor seperti: kepuasan dengan pekerjaan, kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan penyempurnaan, kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi, kepuasan dengan kualitas media, kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja, kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai suatu kesatuan.
D.   HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA
Langkah-langkah yang dilakukan pimpinan yang secara tidak langsung ikut membantu karyawan mencapai kepuasan kerjanya, yaitu:
1.      Semua pimpinan haruslah menetapkan tujuan bagi karyawan-karyawannya.
2.      Semua pimpinan haruslah melatih karyawannya dan membantu mereka menjadi lebih efektif dalam pekerjaannya.
3.      Semua pimpinan haruslah meninjau kemajuan karyawannya dalam bentuk hasil dan tujuan yang telah dicapai.
4.      Semua pimpinan hendaklah memberikan bimbingan dan arahan yang baik terhadap karyawan
5.      Semua pimpinan hendaklah menggunakan metode baru dalam kelompok dan bidang mereka untuk membuat anggota kelompok terus-menerus menjadi lebih efektif
6.      Semua pimpinan hendaklah membuat perencanaan untuk masa mendatang
7.      Semua pimpinan haruslah mengembangkan kemampuan orang-orangnya
8.      Bila menghargai prestasi karyawan pimpinan hendaklah menggunakan standar sosial dan financial yang mereka tetapkan untuk karyawan.
E.    IMPLIKASI IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI BAGI PENGEMBANGAN KARIER
Langkah-langkah menuju pengembangan karier adalah:
1.      Organisasi membuat rencana jangka panjang yang memuat garis besar tujuan khusus dan objektif
2.       Organisasi menentukan kebutuhan tenaga kerjanya dari proyeksi tujuan dan objektif
3.      Organisasi membuat suatu analisis tenaga kerja dari personel yang sekarang untuk menentukan ketersediaan sumber daya manusia dalam organisasi
4.      Organisasi menghitung perbedaan diantara SDM yang ada dengan yang dibutuhkan di tiap kategori pekerjaan utama
5.      Organisasi menentukan pendidikan yang dibutuhkan untuk memajukan personel mengisi kategori pekerjaan yang diperlukan.
6.      Organisasi mengkomunikasikan tenaga kerja yang diperlukan dan persyaratan pendidikan bagi semua personel dalam organisasi
7.      Organisasi menerima permohonan dan menginterview, menyaring dan mempersiapkan daftar yang siap untuk membantu dan merencanakan pengembangan karier menurut kebutuhan organisasi dan kebutuhan kemajuan karyawan.

BAB 5
KOMUNIKASI ORGANISASI VERBAL

A.   PENGERTIAN KOMUNIKASI VERBAL
Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses diaman seorang pembicara beinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkahb laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan pada karyawan yang dimaksudkan.
Didalam organisasi, terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi lisan seperti: instruksi, penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan, memajukan penjualan dan menghargai orang dalam organisasi. Kemudian didalam komunikasi tulisan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama sekali adalah penampilannya, hal yang lain diperlukan diperhatikan adalah pemilihan kata-kata yang digunakan.
B.  KLASIFIKASI PESAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Untuk mempelajari tingkah laku pesan dalam suatu organisasi dapat dilihat dari berbagai variable, misalnya dari variabel jaringan pesan, maka komunikasi organisasi dapat diklasifikasikan atas jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Jaringan komunikasi formal dapat pula dibedakan atas komunikasi kebawah, komunikasi keatas dan komunikasi horizontal. Sedangkan jaringan komunikasi informal lebih terkenal dengan grapevein.
Plengklasifikasian pesan yang kedua adalah berdasarkan variabel hubungan. Berdasarkan hubungan ini pesan dapat diklasifikasikan atas komunikasi dyadic atau komunikasi di antara dua orang, komunikasi kelompok dan komunikasi public untuk banyak orang.
Pengklasifikasian yang ketiga berdasarkann tujuan dari pesan. Berdasarkan tujuan pesan ini, komunikasi dapat dibedakan komunikasi untuk pemeliharaan, komunikasi untuk tugas, komunikasi untuk tujuan kemanusiaan dan komunikasi untuk pembaruan.
Pengklasifikasian yang keempat berdasarkan variabel penerima. Berdadarkan penerima pesan, komunikasi dapat diklasifikasikan atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Pengklasifikasian kelima berdasarkan variabel bahasa yang digunakan dalam pesan. Berdasarkan bahasa pesan, komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Pengklasifikasian yang keenam adalah berdasarkan variabel metode difusi. Berdasarkan komunikasi ini, komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi dengan menggunakan perangkat keras atau menggunukan peralatan elektronik, seperti komunikasi melalui telephon, radio, televisi dan sebagainya.
C.   FUNGSI PESAN DALAM ORGANISASI
Terdapat beberapa fungsi pesan dalam organisasi, yaitu :
1.      Pesan tugas: maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi.
2.      Pesan pemeliharaan: adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan-pesan ini membantu organisasi untuk tetap hidup kekal.
3.      Pesan kemanusiaan: pesan ini langsung diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan, dan pemenuhan kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan hubungan interpersonal, konsep diri, perasaan dan moral.
4.      Pesan pembaruan : pesan ini menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.

D.   JARINGAN KOMUNIKASI
Dalam organisasi terdapat orang-orang yang menduduki posisi tertentu dan saling terjadi pertukaran pesan melalui jaringan tertentu yang disebut dengan jaringan komunikasi.
Terdapat 6 peranan jaringan komunikasi, yaitu:
1.      Opinion leader: yaitu pimpinan informal dalam organisasi yang membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan mereka.
2.      Gate keepers: yaitu individu yang mengontrol arus informasi antara anggota organisasi.
3.      Cosmopolites: yaitu individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka mengumpulkan informasi dari berbagai sumber lalu memberikan informasi mengenai organisasi kepada lingkungannya.
4.      Bridge: yaitu anggota kelompok dalam satu organisasi yang menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya.
5.      Liaison: yaitu penghubung diantara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
6.      Isolate: yaitu anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi  diasingkan oleh teman-temannya.

E.    JARINGAN KOMUNIKASI FORMAL
Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas kebawah atau dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal.
1.      Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan pesan ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan.
2.      Komunikasi ke Atas
Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yyang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan pesan ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.
3.      Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.

F.      JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL
Bila karyawan berkomunikasi dengan yang lainna tanpa memperhatikan posisi mereka dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat pribadi. Jaringan komunikasi lebih dikenal dengan desus-desus (grapevine) atau kabar angin. Informasi yang di peroleh dari desus-desus adalah yang berkenaan dengan apa yang di dengar atau apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh yang berkuasa.
Walaupun grapevine itu membawa informasi yang informal tetapi ada manfaatnya bagi organisasi. Efek dari grapevine ang negatif dapat dikontrol oleh pimpinan, dengan menjaga jaringan komunikasi formal yang bersifat terbuka, jujur, teliti dan sensitif terhadap komunikasi ke atas, ke bawah dan mendatar.

G.  HUBUNGAN TEORI ORGANISASI DENGAN TIPE KOMUNIKASI
Terdapat 4 tipe komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi yaitu komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal dan komunikasi informal. Terdapat beberapa teori organisasi yang berhubungan dengan tipe komunikasi, yaitu: teori klasik, teori hubungan manusia, teori sosial, teori politik, teori simbolik.
BAB 6
KOMUNIKASI ORGANISASI NONVERBAL

A.   PENGERTIAN KOMUNIKASI NONVERBAL
Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah peciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan.
Ada tiga hal yang perlu diingat dalam komunikasi nonverbal yaitu: pertama, karena interpretasi adalah karakteristik yang kritis dalam komunikasi nonverbal, maka adalah sulit menyamakan tindakan stimulus nonverbal tertentu dengan satu pesan verbal khusus. Di dalam komunikasi nonverbal hendaklah dihindari melakukan generalisasi karena keseluruhan arti tidaklah dapat didesain untuk tindakan nonverbal tertentu. Hati-hatilah dalam menginter prestasikan tanda-tanda noverbal yang diperlukan. Setiap tanda nonverbal bagi suatu kultur mungkin berbeda maksudna dengan kultur yang lain.
Kedua, komunikasi nonverbal tidaklah merupakan system bahasa tersendiri. Tetapi lebih merupakan bagian dari system verbal. Sistem komunikasi nonverbal terbatas, dan tidaklah memperlihatkan ketepatan bila hanya digunakan tersendiri. Ketiga, komunikasi nonverbal dengan mudah ditafsirkan salah. Oleh karena itu adalah bebahaya membuat arti tingkah .laku nonverbal tertentu, karena adanya perbedaan dalam kebudayaan antara sesame kita.
B.  FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal berbeda dalam banak hal namun kedua bentuk komunikasi itu seringkali bekerja sama. Atau dengan kata lain komunikasi nonverbal ini mempunyai fungsi tertentu dalam proses komunikasi verbal. Terdapat fungsi utama dalam komunikasi nonverbal, yaitu: pengulangan, pelengkap, pengganti, member penekanan, memperdayakan.
C.     KARAKTERISTIK KOMUNIKASI NONVERBAL
Kita harus mempertimbangkan bahwa interprestasi tanda-tanda nonverbal tergantung kepada konteks lebih dapat dipercaya daripada kommunikasi verbal serta komunikasi nonverbal adalah cara yang utama untuk menyatakan perasaan dan sikap kita pada orang lain.
1.      Kita Selalu Berkomunikasi
2.      Arti Tergantung Kepada Konteks
3.      Komunikasi Nonverbal Lebih Dapat Dipercaya
4.      Cara yang Utama dalam Masyarakat Perasaan dan Sikap

D.   TIPE KOMUNIKASI NONVERBAL
Terdapat beberpa tipe dalam komunikasi nonverbal, yaitu :
1.      Vokalik: adalah tingkah laku nonverbal yang berupa suara, tetapi tidak berupa kata-kata.
2.      Bahasa badan: yang termasuk kategori ini adalah ekspresi muka, pandangan mata, gerakan isyarat dengan menggunakan tangan, bahu, kepala dan kaki, sentuhan dan sikap badan.
3.      Penggunaan ruangan/ jarak: terdapat 4 macam jarak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: jarak yang menunjukkan keintiman, jarak pribadi / personal, jarak sosial, jarak umum.
4.      Penggunaan waktu: beberapa interpretasi organisasi tentang waktu yaitu kebanyakan organisasi/ kebudayaan mengembangkan batas toleransi informasi mengenai keterlambatan, untuk menjaga orang menunggu, diluar batas toleransi merupakan satu cara penghinaan.
BAB 7
FORMAT INTERAKSI KOMUNIKASI ORGANISASI

A.   KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1.      Pengertian Komunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya / biasanya diantara 2 orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
2.      Klasifikasi komunikasi interpersonal yaitu terdiri dari : interaksi intim, percakapan sosial, interogasi / pemeriksaan, wawancara.
3.      Kebutuhan komunikai interpersonal dalam organisasi, yaitu : kasih sayang, diikutsertakan, kontrol.
4.      Tujuan komunikasi interpersonal adalah : menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, berubah sikap dan tingkah laku, untuk bermain dan kesenangan, untuk membantu.
5.      Aksioma komunikasi interpersonal terdiri dari: komunikasi tidak dapat dielakkan, komunikasi tidak dapat dibalikkan, komunikasi mempunyai isi dan dimensi hubungan, komunikasi meliputi proses penyesuaian, hubungan ditentukan oleh pemberian tanda, interaksi mungkin dipandang sebagai sesuatu yang simetris.
B.  KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL
1.      Kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain, dan berkomunikasi tatap muka.
2.      Tujuan personal dibedakan menjadi 4 kategori yaitu :
·      tujuan personal, terdiri dari hubungan sosial, penyaluran, kelompok terapi, belajar
·      tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan, terdiri dari pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
3.      Karakteristik kelompok kecil yaitu: Mempermudah pertemuan ramah tamah, Personality kelompok, Kekompakan yaitu daya tarikan anggota kelompok satu sama lain dan keinginan mereka untuk bersatu, Komitmen terhadap tugas, Besarnya kelompok, Norma kelompok.
C.   KOMUNIKASI PUBLIK
1.      Komunikasi public adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam organisasi / yang di luar organisasi, secara tatap muka / melalui media.
2.      Tujuan komunikasi public diantaranya adalah:
·      untuk memberikan informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi, misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi.
·      Untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi seperti pemakai jasa organisasi, pemakai hasil produksi organisasi an masyarakat umumnya.
·      Untuk memberikan hiburan kepada sejumlah orang, seperti menceritakan pengalaman yang menyenangkan kepada orang banyak.
·      Tujuan khusus dari komunikasi public adalah dengan dinyatakan dalam bentuk pernyataan dalam kalimat yang lengkap mengenai apa yang diinginkan dicapai dengan prestasi tersebut.
BAB 8
DISTORSI PESAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

A.   PENGERTIAN KETEPATAN DAN DISTORSI PESAN
       Distorsi pesan / perbedaan arti dapat merupakan hal yang kritis dalam organisasi. Misalnya salah menginterpretasikan instruksi pemakai suatu mesin dapat menimbulkan kerusakan yang fatal bagi mesin tersebut.
B.   FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI DISTORSI
Factor utama yang memberikan kontribusi pada distorsi pesan dalam proses komunikasi, adalah persepsi kita mengenai pemberian komunikasi tersebut. Karena factor persepsi memegang penting dalam proses komunikasi, maka perlulah diketahui apa yang dimaksudkan dengan persepsi.
C.  FAKTOR ORGANISASI YANG MEMPENGARUHI DISTORSI
Beberapa hal yang memberikan distorsi terhadap distorsi pesan dalam komunikasi , yaitu:
1.      Kedudukan / posisi dalam organisasi
2.      Hierarki dalam organisasi
3.      Ketertiban berkomunikasi
4.      Hubungan yang tidak personal
5.      System aturan dan kebijaksanaan
6.      Spesialisasi tugas
7.      Ketidakpedulian pimpinan
8.      Prestise
9.      Jaringan komunikasi
D.   USAHA-USAHA UNTUK MENGURANGI DISTORSI
Terdapat cara untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan informasi dalam organisasi, yaitu: menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi, menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi, menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi informasi, mengembangkan pembuktian gangguan pesan.

Comments

Popular Posts